Halaman

Selasa, 02 April 2013

makalah qurdis


MAKALAH AL-QUR’AN HADITS
KONSEP AL-TILAWAH, AL-TALIM DAN AT-TAZKIYAH
Dosen Pengampu : H. Abdul Ghofur, MA.
Description: images
Disusun oleh
Ahmad Sholahuddin 112018200016
Ika Oktavianti 112018200017
Akbar 112018200037
2A


 JURUSAN KEPNDIDIKAN ISLAM/ MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012/2013
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar dari nabi Muhammad SAW. Kita sebagai umatnya ,seharusnya senantiasa  membaca Al-Qur’an  dan mengkaji makna yang terkandung di dalamnya . karena jika kita mengkaji makna yang terkandung didalamnya,kita akan memahami ilmu pengetahuan yang tersirat di dalam ayat Al-Qur’an tersebut.dengan sering mengkaji makna ayat Al-Qur’an kita dilatih untuk berpikir logis dan rasional karena Al-Qur’an menggunakkan bahasa yang indah dan menakjubkan sehingga sangat diperlukan penafsiran yang lebih dalam lagi agar dapat dipahami oleh umat islam.
Konsep Al Tilawah yaitu membaca makna dari ayat ayat Allah ,mengikutinya, membenarkan semua beritanya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, mematuhi seluruh tuntunannya. At- tazkiyah dalam bahasa Arab berasal dari kata zakaa-yazku-zakaa-an yang berarti suci. Ibnu taimiah menjelaskan bahwa at tazkiyah adalah menjadikan sesuatu menjadi suci baik zatnya maupun keyakinan dan fisiknya Allah ta’ala mensifati orang-orang yang mensucikan jiwa itu dengan keberuntungan dan mensifati orang-orang yang mengotorinya dengan kerugian. Al ta’lim diartikan sebagai pengajaran atau mentransfer ilmu.karena itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan mengimplementasikan konsep al-tilawah,al-ta’lim,dan at-tazkiyah baik ketika membaca dan mengkaji Al-Qur’an maupun  dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam proses  pendidikan islam.
B.Rumusan Masalah
1.      Tuliskan surat al-baqarah ayat 129 dan 151, surat al-imraan ayat 164 dan surat al jumu’ah ayat 2 beserta terjemahannya?
2.      Sebutkan kosa kata yang terkait atau kosa kata mufradatnya dengan konsep al tilawah, al ta’lim dan at tazkiyah?
3.      Jelaskan tafsir dan kandungan ayat dari surat al-baqarah ayat 129 dan 151, surat al-imraan ayat 164 dan surat al jumu’ah ayat 2?
4.      Jelaskan hubungan konsep al-tilawah,al-ta’lim,dan at-tazkiyah dengan pendidikan islam ?
5.      Buatlah evaluasi atau soal kompetensi dari surat al-baqarah ayat 129 dan 151, surat al-imraan ayat 164 dan surat al jumu’ah ayat 2?
C. Tujuan Penulisan
·         Memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah Qur’an Hadist
·         Mampu membaca dan menerjemahkan arti dari surah Al-Baqarah ayat 129 dan 151,Al-Jomuah ayat 2, dan surah Al-Imran ayat 164
·         Mampu mengidentifikasikan kosa kata Tafsir Mufradat dari surah Al-Baqarah ayat 129 dan 151,Al-Jomuah ayat 2, dan surah Al-Imran ayat 164
·         Mengetahui dsn Memahami tafsir dan isi kandungan dari surah Al-Baqarah ayat 129 dan 151,Al-Jomuah ayat 2, dan surah Al-Imran ayat 164
·         Mengetahui hubungan antara konsep al- tilawah ,al-ta’ljm dan at-Tazkiyah dengan pendidikan islam
·         Dapat membuat evaluasi dari materi surah Al-Baqarah ayat 129 dan 151,Al-Jomuah ayat 2, dan surah Al-Imran ayat 164











BAB II
PEMBAHASAN

Konsep Pengajaran Al-Tilawah,Al-Ta’lim dan At-Tazkiyah

Surat Al-Baqarah ayat 129
ربنا وابعث فيهم رسولامنهم يتلواعليهمءايتك ويعلمهم الكتب والحكمة ويزكيهم انك أنت العزيزالحكيم(129)
“ya tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka,yang akan membacakan kepada mereka ayat ayat Engkau,dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Quran) dan Al-Hikmah ( As-Sunnah ) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang maha kuasa lagi maha bijaksana.”

            Abu ja’far  mengatakan : inilah doa ibrahim dan ismail khusus terhadap nabi Muhammad S.A.W, dakwah yang seperti disabdakan Nabi S.A.W : “aku adalah do’a Ayahku, Ibrahim dan, kabar gembira yang dibawa kedatangan, Isa A.S
Sebagai mana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad S.A.W
إني عبدالله فى أم الكتاب خاتم النبيين,وإن أدم لمنجدل في طينته,وسوف أنبئكم بتأويل ذلك:أنادعوة أبي إبراهيم وبشارة عيسى قومه,ورؤياأمي
“sesungguhnya aku adalah hamba Allah ( yang tercantum) didalam ummul kitab ( Al-Quran ) dan merupakan penutup para nabi, sementara Adam masih terwujud dalam tanah, dan aku akan beritahukan kepada kalian mengenai penakwilan itu: aku adalah dakwah ayahku , Ibrahim, dan berita gembira yang dibawa oleh Isa A.S terhadap kaumnya, serta mimpi ( yang dialami oleh ) ibuku.” (hadits)

penakwilan firman Allah : ويعلمهم الكتب والحكمة
Abu ja’far  mengatakan : Artinya Al-Quran dan hadits.beberapa ahli tafsir berpendapat mngenai makna الحكمة dengan makna pengetahuan dan pemahaman tentang agama.
penakwilan firman Allah : ويزكيهم
            menurut Abu ja’far makna التزكية adalah penyucian,dan makna الزًّكَاة adalah penumbuhan dan peningkatan.sedangkan makna firman Allah ويزكيهم adalah Allah membersihkan (menyucikan) dari sifat syirik dan dari menyembah berhala,meningkatkan dan menambah ketaatan kepada Allah.
            Dalam kitab tafsir Al-Jawahir diterangkan bahwa ويزكيهم dimaknai dengan membersihkan dari syirikيطهرهم من الشرك[1]  dalam keterangan lain dalam tafsir ibnu kasir diartikan dengan يعنى طاعة الله والإخلاص[2] taat kepada Allah dan ikhlas
penakwilan firman Allah : إنك أنت العزيزالحكيم
            menurut Abu ja’far arti firman Alllah diatas “sesungguhnya Engkau, wahai Tuhanku! Dzat yang Maha agung dan Maha Kuasa, yang mampu mewujudkan segala yang dikehendaki-Nya, tidak terdapat cela dan cacat,maka berilah kepada kami segala yang bermanfaat dan bagi keturunan kami, dan itu tidak akan mengurangi keagungan-Mu dan pembendaharaan-Mu.

Surat Al-Baqarah ayat 151
كماآرسلنافيكم رسولامنكم يتلواعليكمءايتناويزكيكم ويعلمكم الكتب والحكمة ويعلمكم مالم تعلمون( 151)

“Sebagaimana ( Kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) kami Telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah,serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.(Qs Al-Baqarah 151)
Penakwilan firman Allah :   كماآرسلنافيكم رسولامنكم
            Imam tantawi al-jawahari mengatakan yaitu Muhammad [3]
penakwilan firman Allah : ويزكيكم
            mensucikannya[4] dalam ayat sebelumnya juga dikatakan demikian.
penakwilan firman Allah : ويعلمكم الكتب
            mengajarkan kitab Al-Qur’an[5]
penakwilan firman Allah : والحكمة
            dalam kitab tafsir Al-jawahir dikatakan ما فيه من الآحكام beberapa hukum.
Surat Al-Baqarah ayat 151
  تكونومالمويعلمكموالحكمةالكتب ويعلمكمكيكمايتناويز اعليكميتلومنكمسولارفيكمسلنااركما
ناتعلمو


Surat Al-Imraan ayat 164

لَقَدْمَنَّ اللهُ عَلَى اْلمُؤْمِنِيْنَ اِذَبَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًامِّنْ اَنْفُثِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلَلٍ مُّبِيْنٍ

Artinya : “sungguh Allah telah maemberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul daari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada ,mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Qs.Al-imran [3]: 164)


B. Tafsir Kosa Kata /Mufradat
Surat Al-Imraan ayat 164
وَيُزَكِّيْهِمْ(membersihkan [ jiwa] mereka) yakni: membersihkan mereka dari noda-noda kekufuran. Kalimat ini di ‘athaf kan kepada kalimat pertama, dan keduanya pada posisi nashab sebagai haal ( menerangkan kondisi), ataun sabagai sifat untuk kata رَسُوْلًا. Demikian juga kalimat: وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ (dan mengajarka kepada mereka al kitab). Yang dimaksud dengan al kitab disini adalah alquran, dan yang dimaksud dengan al hikmah adalah as sunnah, penafsiran telah dikemukaan didalam surat al baqoroh. وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ (dan sesungguhnya sebelum[kedatangan nabi] itu, mereka adalah), yakni: sebelum Nabi Muhammad SAW, atau sebelum diutusnya beliau.
لَفِيْ ضَلَلٍ مُّبِيْنٍ (benar-benar dalam kesesatan yang nyata) yakni:nyata dan tidak diragukan lagi. Huruf lam disini berfungsi untuk membedakan antara اِنْ yang diringankan dengan penafian, jadi ini termasuk khabar اِنْ yang diringankan, bukan penafian. Ismnya adalah dhomirnya kondisi,yakni: walaupun kondisinya. Ada juga yang mengatakan bahwa ini penafian, dan laamnya bermaknaالاyakni: dan tidaklah kondisi mereka sebelumnya kecuali dalam kesesatan yang nyata. Demikian yang dikatan oleh ulama kuffah. Kalimat ini berdasarkan kedua perkiraan tadi pada posisi nashab sebagai haal  ( menerangkan kondisi).
C. Tafsir Ayat atau Isi Kandungan
Surat Al-Imraan ayat 164
Dalam  sistem  penciptaan  ilahi  segalanya tercipta  berdasarkan dan rahmat Allah.Sementara hidayah merupakan nikmat yang diterima oleh manusia secara khusus dari Tuhan. Secara mendasar penciptaan manusia tanpa hidayah-Nya akan menyebabkan  potensi menjadi sia-sia dan pemikiran dan perilaku manusia akan menyimpang.  Dewasa ini kita menyaksikan mereka yang tidak memperhatikan hidayat  ilahi ini melalui akal,khususnya wahyu,membuat ilmu dan pengetahuan mereka menjadi kontra produktif dari apa yang dicita-citakan sebelumnya. Ilmu pengetahuan yang seharusnya menciptakan kedamaian, ternyata menjadi kekerasan yang berujung pada kecemasan.

Allah  Swt  menugaskan para nabi untuk  membersihkan masyarakat manusia dari segala bentuk kekotoran dan mewujudkan fondasi kesempurnaan. Para nabi ini tugasnya menjelaskan kalam ilahi kepada masyarakat dan ungkapan-ungkapan bijak. Mereka diperintahkan Allah untuk membimbing akal dan fitrah manusia guna menyelamatkannya dari kebinasaan dan penyimpangan.

Dari ayat tadi terdapat  tiga  poin pelajaran yang dapat dipetik:
1.Pengutusan  para nabi adalah hadiah terbesar  Allah  kepada manusia  dan hendaknya kita mensyukuri nikmat ini.
2.Penyucian diri lebih utama dari belajar. Ilmu akan bermanfaat    bila sumbernya suci.
3.Penyucian jiwa haruslah di bawah  bimbingan  para nabi dan  wahyu agar tidak mengarah pada penyimpangan.

Surat Al- Jumu’ah ayat 2

هُوَالَّذِى بَعَثَ فِى اُلامِيِّيِّنَ رَسُوْلًامِّنْهُمْ يَتْلُوْاعَلَيْهِمْءَايآَتِهِ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ وَاْلحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوْامِنْ قَبْلُ لَفِى ضَلاَلٍ مُّبِيْنٍ (2)
Artinya :“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rosul diantara mereka, yang membaca ayat-ayat-nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (Qs. Al-Jumu’ah [62]: 2)
Takwilfirman Allah هُوَالَّذِى بَعَثَ فِى اُلامِيِّيِّنَ رَسُوْلًامِّنْهُمْ يَتْلُوْاعَلَيْهِمْءَايآَتِهِ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ وَاْلحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوْامِنْ قَبْلُ لَفِى ضَلاَلٍ مُّبِيْنٍ (2)
(Dialah yang mengutuskepada kaum yang buta huruf seorang rosul diantara mereka, yang membaca ayat-ayat-nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah (As-Sunnah).Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata).
Maksud ayat di atas adalah, allahlah yang mengutus seorang rasul bagi kalangan ummi (buta huruf) dari kalangan mereka sendiri.
            Lafazh هو “Dia” dalam ayat ini adalah kinayahdari nama Allah sendiri. Alummiyun adalah bangsa arab. Pada keterangan yang telah lalu, kami telah menjelaskan alasan mereka dinamakan ummi.
            Pendapat para ahli tafsir tentang ummi antara lain :
Ø  Ibnu basysyar menceritakan kepada kami, dia berkata : Abu ashim menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Al-Laits, dariMujahid, dia berkata : ayatهُوَالَّذِى بَعَثَ فِى اُلامِيِّيِّنَ رَسُوْلًامِّنْهُمْ يَتْلُوْاعَلَيْهِمْءَايآَتِهِ    ”dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka,yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, “maksudnya adalah orang arab.[6]
Ø  Yunus menceritakan kepadaku, dia berkata; IbnuWahb menggambarkan kepada kami, diaberkata: Aku mendengar Sufyandari Mujahid, dia berkata (tentangayat)هُوَالَّذِى بَعَثَ فِى اُلامِيِّيِّنَ رَسُوْلًامِّنْهُمْ يَتْلُوْاعَلَيْهِمْءَايآَتِهِ”dialah yang mengutuskepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,” bahwa maksudnya adalah orang-orang Arab.[7]
Ø  Bisyr menceritakan kepada kami, dia berkata: Yuzid menceritakan kepada kami: Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah, tentang ayat, هُوَالَّذِى بَعَثَ فِى اُلامِيِّيِّنَ رَسُوْلاًمِنْهُمْ يَتْلُوْاعَلَيْهِمْءَايآَتِهِ”dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,” dia berkata, “adalah perkampungan dari suku bangsa arab ini umat yang buta huruf. Tidak ada kitab yang mereka baca (sebagai pegangan). Lalu Allah mengutus Muhammad SAW sebagai kasih sayang dan petunjuk agar mereka mendapat petunjuk.”[8]
Ø  Ibnu Abdil A’la menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu ats-Tsaur menceritakan kepada kami dari Ma’mar, dari Qatadah, tentang ayat. هُوَالَّذِى بَعَثَ فِى اُلامِيِّيِّنَ رَسُوْلًامِّنْهُمْ”Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, “ dia berkata, “Umat ini adalah umat yang ummi 9buta huruf), tidak punya kitab yang biasa mereka baca (dijadikan pegangan).”[9]
Ø  Yunus menceritakan kepada ku, dia berkata: Ibnu Wahb menggambarkan kepada kami, dia berkata: Ibnu zaid berkata tentang firman Allah, هُوَالَّذِى بَعَثَ فِى اُلامِيِّيِّنَ رَسُوْلًامِّنْهُمْ”dialah yang mengutus kepada kaum buta huruf seorang rasul di antara mereka, ‘ dia berkata, “Umat muhammad dinamakan ummi karna tidak ada kitab yang diturunkan kepada mereka.[10]
Firman-Nya, رَسُوْلًامِّنْهُمْ  “rasul di antara mereka,” maksudnya adalah dari kalangan ummi. Dikatakan dari mereka karena Muhammad SAW memang ummi, dan dia dari bangsa Arab.
Firman-Nya, وَيُزَكِّيْهِمْ”Menyucikan mereka” artinya adalah membersihkan mereka dari noda noda kekafiran.
Firman-Nya, وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ”Dan mengajarkan mereka kitab,” maksudnya adalah mengajarkan Al Kitab kepada mereka berupa perinyah dan larangan dari Allah, serta syariat-syariat agama.
Firman-nya, وَاْلحِكْمَةَ”Dan hikmah(As-Sunah).” Hikmah di sini adalah sunah
Ø  Bisyr menceritakan kepada kami, dia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, dia berkata: Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah, tentang ayat, وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ وَاْلحِكْمَةَ   “Dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunnah).” Dia berkata, ‘Maksudnya adalah Sunnah.”[11]
Ø  Yunus menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menggambarkan kepada kami, dia berkata : Ibnu Zaid berkata tentang ayat, وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ وَاْلحِكْمَةَ” Mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (as-Sunnah).” Ia berkata, “Maksudnya adalah, dia mengajarkan Kitab dan Hikmah. Sebagaimana menyucikan mereka dengan Kitab dan amalan-amalan shalih, dia juga mengajarkan hikmah sebagaimana dialakukan oleh orang-orang terdahulu.”[12]
Dia lalu membacakan firman Allah yang artinya; “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,” (Qs. At-Taubah [9]: 100) Dia berkata, “Maksudnya adalah dari kalangan umat Islam yang yang tersisa sampai Hari Kiamat. Allah menjadikan ada pendahulu bagi mereka.” Dia lalu membaca ayat, yang artinya; “Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, mereka itulah yang didekatkan kepada allah. Berada dalam surga kenikmatan.Segolongan besar dari orang-orang yang kemudian.”Dia berkata, “maksudnya adalah mayoritas dari kalangan paling dahulu (masuk surga) adalah mereka generasi pertama, dan sedikit dari kalangan akhir yang masuk surga terlebih dahulu.
Dia lalu membaca, ayat yang artinya, “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.”(Qs. Al Waaqi’ah[56]: 39-40). Dia lalu berkata, “Orang-orang yang pertama kali masuk surga banyak dari kalangan generasi pertama dan sedikit dari kalangan generasi terakhir.” Dia kemudian membaca, ayat yang artinya, “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, ‘Ya rabb kami, beri ampunlah kami...’.”(Qs. Al Hasyr [59]: 10). Dia berkata, “Itu adalah orang-orang Islam sampai tiba Hari Kiamat.”
      Firman-Nya,_ لَفِى ضَلاَلٍ مُّبِيْنٍ “Meski mereka sebelumnya berada dalam kesesatan yang nyata,” maksudnya adalah, orang-orang ummi itu sebelumnya berada dalam ketimpangan jalan sebelum diutusnya Rasul kepada mereka.
Lafazh مُّبِيْنٍ “yang nyata” artinya adalah, meluruskan dari ketimpangan dan kesesatan, menuju kebenaran dan petunjuk,
:“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rosul diantara mereka, yang membaca ayat-ayat-nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”
Tafsir Ayat atau Isi Kandungan
Pada ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT telah mengutus seorang rosul yaitu Muhammad SAW kepada bangsa arab yang pada saat itu belum bisa membaca dan menulis. Dan sesungguhnya Muhammad adalah termasuk dari golongan mereka. Yang tugasnya :
a.       Membacakan ayat-ayat Al-quran yang didalamnya terdapat bimbingan dan petunjuk untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.
b.      Membersihkan mereka dari akidah yang menyesatkan, dosa kemusyrikan, sifat-sifat jahiliyah yang biadab sehingga mereka itu berakidah tauhid Esa-kan Allah SWT, dan tidak tunduk kepada pemimpin-pemimpin yang menyesatkan dan tidak lagi percaya kepada sesembahan mereka seperti batu, pohon, dan sebagainya.
c.       Mengajarkan kepada mereka syariat agma berserta hukum-hukum serta hikmah yang terkandung didalamnya.


Disebutkan secara khusus bangsa arab yang buta huruf itu, tidak berrti bahwa ke rosulan nabi Muhammad itu terbatas kepada bangsa arab saja, tetapi kerosulan nabi Muhammad itu umum meliputi semua mahluk terutama jin dan manusia. Sebagai mana firman Allah S.W.T : وماأرسلناك إلارحمةللعالمين Artinya : dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.(Qs. Al-Anbiya: 107) dan firman-Nya قل يا أيهاالناس  إني رسولاالله إليكم artinya : “hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”(Qs Al-A’raf:158) Ayat kedua ini, diakhiri dengan ungkapan bahwa orang arab itu, sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.merka itu pada umumnya menganut yang berpegang teguh kepada agama samawy yaitu agama nabi Ibrahim A.S lalu merka merubah dan menukar akidah tauhid dengan syirik, keyakinan mereka ddengan keraguan mengadakan sesembahan selain kepada Allah S.W.T























BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Pengutusan  para nabi adalah hadiah terbesar  Allah  kepada manusia  dan hendaknya kita mensyukuri nikmat ini.Karena dengan diutusnya nabi muhammad kepada kaum yang buta huruf kita dapat membaca dan menafsirkan ayat ayat Al-Qur’an. dalam islam Penyucian diri lebih utama dari belajar karena  Ilmu akan bermanfaat   bila sumbernya suci .Oleh karena itu, kita harus mensucikan diri kita terlebih dahulu  dari  syirik dan kufur agar ilmu yang kita peroleh dapat bermanfaat dan tidak mudah hilang dari otak kita. Penyucian jiwa haruslah di bawah  bimbingan  para nabi dan  wahyu agar tidak mengarah pada penyimpangan. Kita juga harus bertilawah dengan membacakan ayat-ayat Al-quran karena didalamnya terdapat bimbingan dan petunjuk untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat dan  terdapat ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi kita umat islam jika kita mau mengkajinya lebih dalam.
Kita harus  Membersihkan jiwa kita dari akidah yang menyesatkan, dosa kemusyrikan, sifat-sifat jahiliyah yang biadab sehingga kita senantiasa berakidah tauhid yaitu mengEsa-kan Allah SWT, dan tidak tunduk kepada pemimpin-pemimpin yang menyesatkan dan tidak lagi percaya kepada sesembahan mereka seperti batu, pohon, dan sebagainya.Kita juga harus mengajarkan kepada orang lain tentang ilmu yamg kita tahu dalam Al-Qur’an agar pemahaman mereka tidak menyimpang dari ajaran islam .








Uji Kompetensi
1.      Dalam surat al-imran ayat 164 terdapat kata وَيُزَكِّيْهِمْ apa yang dimaksudkan kata tersebut ?
a. mendiskusikan                     c. mengajarkan
b. membacakan                       d.mensucikan
e. menafsirkan
2.      لَقَدْمَنَّ اللهُ عَلَى اْلمُؤْمِنِيْنَ اِذَبَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًامِّنْ اَنْفُثِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْءَايَاتِهِ ..... وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ     وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلَلٍ مُّبِيْنٍ
a. وَالْحِكْمَةَ                                              c. وَيُزَكِّيْهِمْ
b. وَيُعَلِّمُهُم                                               d. لَفِى ضَلاَلٍ مُّبِيْنٍ
e. اِذَبَعَثَ
3.      Lafadz الْحِكْمَةَ diartikan dengan sunah rasul,tapi sebagian ulama mengartikan . . . .
a.ilmu kebatinan                                  c. Pengetahuan Ilmu agama
b. ilmu kesesatan                                 d. Ilmu psikologi
e. ilmu fiqih
4.      Lafadz مُّبِيْنٍ memiliki arti . . . . . . . . . . .
a.yang nyata                                        c. Yang agung
b. yang bijaksana                                d. Yang maha adil
e. yang maha mengetahui
5.      . وَيُعَلِّمُهُمُ اْلكِتَابَ وَاْلحِكْمَةَ dalam surah al-baqarah ayat 129 menurut penafsiran Abu Jafar mengandung arti ...
a As-Sunnah                              c.Pengetahuan dan Pendidikan
b.Al-Qur’an dan Al-Hadist       d.Kitab dan Hikmah
e. Pembelajaran dan Pengajaran

6.      يَتْلُوْاعَلَيْهِمْءَايآَتِهِ terjemahan dari potongan surat Al-Imran ayat 164 tersebut     
adalah ....
          a. Benar–benar dalam kesesatan yang nyata     b. Menyucikan mereka
          c. Mengajarkan  kepada mereka Al-Kitab         d. Membersihkan (jiwa) mereka
         e. Membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah

        7.  Umat Nabi Muhammad dinamakan ummi karena ...
             a.Nabi Muhammad merupakan nabi  terakhir            d.agama islam adalah agama   yang benar                                                                                     
             b.tidak ada kitab yang diturunkan kepada mereka    e.Nabi Muhammad adalah orang arab
             c.tidak ada Nabi lagi setelah nabi Muhammad
      8. Menurut pendapat Ibnu basysyar kaum yang buta huruf dalam surah al-jumuah ayat yaitu ...
         a.Orang-orang islam                          c. Orang-orang arab
         b,Orang-orang persia                         d. Orang-orang Quraish
         e.Orang-orang Yahudi
    9. Dalam penakwilan firman Allah  menurut Imam tantawi al-jawahari  كماآرسلنافيكم رسولامنك maksudnya adalah ...
         a.Nabi Ibrahim                             c. Nabi Nuh
         b.Nabi Adam                                d. Nabi Muhammad SAW
         e. Nabi Isa
   10. العزيزالحكيم terjemahan dari potongan ayat tersebut adalah...
          a. Maha Pengasih dan Penyayang     c. Maha Kaya
          b. Maha berkehendak                         d. Maha Adil
          e.Maha Kuasa dan Maha Bijaksana











DAFTAR PUSTAKA

Syakir syaikh,Ahmad Muhammad.Tafsir Ath-Thabari Surah Al-Baqarah.pustaka azzam.jakarta:.2007
asy syaukani,imam. Tafsir fathul Qadir Surah Al-Imron. Pustaka azzam. Jakarta:2008
Syakir Muhamad, Syaik Ahmad. Tafsir Ath- Thabari Surah Al-Jumuah. Pustaka Azzam. Jakarta:2007

Tafsir surah Al-Jumuah.http://user6.nofeehost.com/alquranonline/alquran-tafsir.asp?suratke:62.tgl 2-04-2013 jam 10:10

Tafsir Al-Quran, Surat Ali Imran Ayat 164-168 - Al-Quran - indonesian

indonesian.irib.ir/al-quran/-/asset_publisher/.../5122408 tgl 29 maret 2013 pukul 21.00




[1] التفسير الجواهر140
[2] التفسير إبن كاثر 254
[3] الطنطاوى جوهري 151
[4] الطنطاوى جوهري 151
[5]  الطنطاوى جوهري 151

[6]IbnuAbihatim dalam tafsirnya (10/3355), namun kami belum menemukannya dalam tafsir Mujahid. Serta Ibnu Al Jauzi dalam Zad Al Masir (8/257)
[7] Ibid
[8] Al Mawardi dalam An-Nukat wa Al ‘Uyun (6/5).
[9]Abdurrazzaq dalam tafsirnya (3/309).
[10]  Al Mawardi dalam An-nukat wa Al ‘Uyun (6/5).
[11] Al Qurthubi dalam Al Jami’li Ahkam Al Qur’an (2/131) dan Al Mawardi dalam An-Nukat wa Al ‘Uyun (6/6) dari Al Hasan.
[12] Al Qurthubi menyebutkan dengan redaksi yang mirip dalam Al Jami’li Ahkam Al Qur’an(2/131).